Konsultan dari firma ternama seperti McKinsey, Deloitte, dan PwC kini tak hanya mengandalkan spreadsheet. Mereka memanfaatkan kekuatan AI, khususnya melalui teknik prompting yang strategis. Business Insider mengulas cara para eksekutif ini merancang prompt untuk mendukung analisis, komunikasi, dan pengambilan keputusan.
Prompt AI dalam Dunia Konsultan
Dalam lingkungan kerja yang serba cepat dan berbasis data, prompt AI berperan sebagai katalis efisiensi. Para pemimpin di industri konsultan mengakui bahwa kemampuan menyusun prompt yang tepat menjadi pembeda antara hasil biasa dan wawasan bernilai tinggi.
Contoh Prompt Favorit dari Eksekutif Konsultan
1. Prompt Penjelasan Konsep Cepat
“Jelaskan konsep ‘portofolio produk’ kepada klien yang bukan dari latar belakang bisnis, dalam 3 paragraf.”
🟢 Tujuan: Edukasi cepat saat menjelaskan kepada klien non-teknis.
2. Prompt Penilaian Risiko
“Analisis 3 risiko utama dari ekspansi perusahaan ritel ke Asia Tenggara, berdasarkan tren 5 tahun terakhir.”
🟢 Tujuan: Membantu menyusun kerangka risiko strategis.
3. Prompt Benchmark Industri
“Bandingkan model bisnis Grab dan Gojek dalam bentuk tabel dengan 5 indikator utama.”
🟢 Tujuan: Presentasi cepat dan mudah dipahami.
4. Prompt Presentasi Eksekutif
“Buat slide pembuka untuk presentasi dewan direksi, ringkas dan padat, tentang rencana transisi digital perusahaan manufaktur.”
🟢 Tujuan: Menghasilkan naskah presentasi yang efektif.
5. Prompt Asistensi Proposal
“Buat draft proposal kerja sama antara firma konsultan dan startup edutech, dengan fokus pada pengembangan strategi pasar.”
🟢 Tujuan: Mempercepat kerja administratif awal.
Pola Strategi Prompting ala Konsultan
Berdasarkan wawancara Business Insider, konsultan top menggunakan pola berikut:
- Iteratif: Mulai dari prompt dasar, lalu disempurnakan.
- Berbasis Format: Langsung minta AI menyusun dalam tabel, daftar, atau paragraf.
- Tujuan Akhir Jelas: Fokus pada output spesifik (pitch deck, laporan, analisis).
- Kaya Konteks: Selalu beri informasi latar belakang.
Penutup
Prompt bukan sekadar teks perintah, tapi alat strategi. Ketika digunakan secara profesional seperti di firma konsultan global, prompt AI terbukti mampu memangkas waktu, meningkatkan kualitas, dan mempercepat inovasi dalam pengambilan keputusan.